Peringatan Hari Buruh di Indonesia, jatuh setiap 1 Mei, memiliki akar sejarah panjang sejak era kolonial hingga era modern, yang terekam dalam berbagai jejak sejarah. Perayaan ini tidak hanya momentum seremonial, tetapi juga cerminan perjuangan buruh atas hak-hak dasar seperti upah layak, jam kerja manusiawi, dan keamanan kerja. Jepara Ourland Park menjadi pilihan tepat untuk mengukir momen kebersamaan sekaligus merayakan nilai-nilai solidaritas buruh pada 1 Mei mendatang.
Sejarah Awal Hari Buruh
Peristiwa Haymarket di Chicago, 4 Mei 1886, memicu mogok besar-besaran buruh untuk menuntut delapan jam kerja. Tragedi tersebut kemudian diabadikan dalam Kongres Sosialis Internasional 1889 di Paris, yang menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional.
Penetapan 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional berakar dari aksi buruh di Amerika Serikat, namun di Indonesia ia mulai dirayakan sekitar tahun 1906 oleh serikat buruh di Batavia dan semakin menguat pascareformasi.
Di Indonesia, bukti perayaan awal tercatat pada 1 Mei 1920 oleh serikat buruh di Batavia dan Semarang. Dr. Endeh Suhartini mencatat bahwa pada masa kolonial, upaya mogok dan demonstrasi kerap direspons keras oleh pemerintahan Belanda, hingga perayaan dipadamkan pada 1926 dan baru muncul kembali pasca-kemerdekaan.
Pada era Orde Baru, perayaan resmi dilarang dan istilah “buruh” diganti menjadi “karyawan” untuk meredam gerakan buruh. Reformasi 1998 membuka ruang bagi kebangkitan perayaan ulang, dan pada 1 Mei 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani Perpres No. 24/2013 yang menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional.
Cara Masyarakat Memperingati
Meskipun di banyak kota di Indonesia tidak ada acara hiburan khusus, peringatan Hari Buruh umumnya ditandai dengan:
1. Unjuk Rasa Terorganisir oleh federasi dan konfederasi buruh di ibu kota provinsi.
2. Dialog Terbuka antara buruh, pemerintah daerah, dan pengusaha untuk membahas kebijakan ketenagakerjaan.
3. Publikasi dan Seminar akademik yang mengulas temuan terbaru tentang kondisi kerja di jurnal-jurnal terkemuka.
4. Kegiatan Media Sosial berupa kampanye #MayDay atau #HariBuruh untuk meningkatkan kesadaran publik.
Hari Buruh 1 Mei di Indonesia adalah tonggak penting dalam sejarah perjuangan hak-hak pekerja. Meski kental dengan unsur politik, peringatan ini juga menjadi momen edukasi tentang kemajuan kebijakan ketenagakerjaan dan tantangan baru, seperti era digitalisasi, kontrak kerja fleksibel, dan perlindungan sosial. Melalui pemahaman landasan hukum dan isu-isu terkini yang didukung sumber terpercaya, peringatan ini diharapkan mendorong tercapainya kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh pekerja di tanah air.
Sumber:
“Sejarah Hari Buruh Internasional yang Diperingati Setiap 1 Mei,” UICI.ac.id.
“Selamat Hari Buruh Internasional,” ISI-Surakarta.ac.id.
jurnal Pelita: Perselisihan Hubungan Industrial pada Hari Buruh Nasional, 2019.
Dr. Hj. Endeh Suhartini, Sebuah Catatan Hari Buruh (May Day), Unida.ac.id.
Digilib UINSA: Peringatan Hari Buruh Internasional, 2015.
